Malaikat Maut
Diciptakannya malaikatul maut oleh Allah Ta’ala adalah untuk memegang mati (pencabut nyawa). Setelah Malaikatul Maut itu diberi tugas untuk mencabut nyawa, ia bertanya “Ya Tuhanku, apakah gerangan maut itu? “Maka Allah Ta’ala memerintahkan hijab untuk membuka (kan diri) dan tahulah Malaikat Maut akan kematian. Kemudian Allah berfirman kepada sekalian malaikat “Mendekatlah kamu semua dan lihatlah Malaikatul Maut ini! Setelah semua malaikat mendekat, Allah berfirman kepada Malaikatul Maut : “Terbanglah di atas mereka dan bentangkanlah seluruh sayapmu serta bukalah semua matamu!” Ketika Malaikatul Maut menuruti semua perintah Allah Ta’ala sekalian malaikat pun tersungkur pingsan selama 1.000 tahun.
Ketika para malaikat telah siuman kembali, mereka bertanya kepada Allah “Ya Tuham kami, mengapa Engkau menciptakan yang lebih besar dari makhluk ini?” Allah berfirman “Aku yang menciptakannya dan Aku lebih besar darinya. Seluruh makhluk akan merasakan darinya!” Kemudian Allah melanjutkan firmannya: “Ya Izrail cabutan nyawa (mati) telah Aku pasrahkan kepadamu untuk mencabutnya!” Izrail bertanya, “Ya Tuhanku, dengan kekuatan apa aku mencabut nyawa, karena sesungguhnya mati itu lebih besar daripada aku?”
Kemudian Allah pun memberi kekuatan pada Izrail, untuk mencabut mati, dan digenggamlah mati itu ditangannya. Dam maut (mati) itu berkata, “Ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk memanggil sekali saja seluruh langit!” Allah pun mengizinkannya. Kemudian Maut memanggil seluruh langit dan isinya dengan suara yang keras “Aku adalah Maut !. Yang memisahkan tiap-tiap kekasih, aku adalah Maut yang memisahkan suami istri! aku adalah Maut yang memisahkan anak dengan ibunya! aku adalah Maut yang memisahkan saudara laki-laki dengan saudara wanita! aku adalah Maut yang meramaikan kubur! Meskipun kamu berada digedung besi yang terkunci rapat, aku akan memburumu dan menemukanmu. Tidak ada seorang makhluk pun, kecuali akan merasakan aku!”
Sesungguhnya orang-orang kafir dan munafik adalah orang-orang yang celaka, ketika maut mendatangi mereka, Malaikat Adzab yang hitam mukanya turun di sisi kiri mereka, dengan mata melotot dan dengan memakai pakaian dari siksa (adzab). Lalu malaikat Adzab duduk agak jauh dari si kafir, sampai datang Malaikat Maut. Untuk mencabut nyawa orang kafir dan munafik, Malaikat Maut datang dalam bentuk yang sangat menyeramkan.
Maka berkatalah orang kafir yang telah mati itu “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku, agar aku berbuat amal shalih yang pernah aku tinggalkan. Dan berfirman Allah Ta’ala “Apabila terlah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak pula mendahulukan (nya)”.
Maka dicabutlah nyawa oleh Malaikatul Maut. Jika orang itu beriman, maka ia akan berbahagia. Namun jika orang itu munafik ia akan celaka, karena apa yang diperbuatnya didunia senantiasa dipantau dan amalannya ditulis dalam kitab, sebagaimana firman Allah Ta’ala berikut ini:
“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya ktab orang-orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin“. (Surat Al Muthaffifin : 7).
Sijjin adalah nama kitab yang mencatat segala amal perbuatan orang-orang durhaka
0 komentar: